GOLDEN MEMORIES


Indahnya generasi Yang lahir Tahun 1960-1980an (yang usianya skrg 30an – 50an tahun),
termasuk saya sendiri.

Sekedar anda tahu.

Kita yang lahir di tahun 1960-1970-1980an, adalah generasi yang layak disebut generasi paling beruntung.
Karena kitalah generasi yang mengalami loncatan teknologi yang begitu mengejutkan di abad ini, dengan kondisi usia prima.
βœŒβœŠπŸ‘ŠπŸ‘

Sebagian kita pernah menikmati lampu petromax dan lampu minyak, sekaligus menikmati lampu bohlam, TL, hingga LED.

Kitalah generasi terakhir yang pernah menikmati riuhnya suara mesin ketik.
Sekaligus saat ini jari kita masih lincah menikmati keyboard dari laptop kita.
πŸ“ƒπŸ“„πŸ“πŸ’»πŸ’»

Kitalah generasi terakhir yang merekam lagu dari radio dengan tape recorder (yang walau kadang pitanya kusut lalu kita perbaiki dengan pensil kita putar-putar πŸ˜„).
Sekaligus kita juga menikmati mudahnya men-download lagu dari gadget.
πŸ˜„πŸ”ŠπŸ“»πŸ“ΌπŸ“±

Kitalah generasi dengan masa kecil bertubuh lebih sehat dari anak masa kini, karena lompat tali, loncat tinggi, petak umpet, gobak sodor, main kelereng, karetan,sumpit2an, galasin adalah permainan yang tiap hari akrab dengan kita.

Sekaligus saat ini mata dan jari kita tetap lincah memainkan berbagai game di gadget .
πŸƒπŸŽˆπŸŠπŸ’ƒπŸ“±πŸ’»

Masa remaja.
Kitalah generasi terakhir yang pernah mempunyai kelompok/geng yang tanpa janji, tanpa telpon/sms tapi selalu bisa kumpul bersama menikmati malam minggu sampai pagi.
Karena kita adalah generasi yang berjanji cukup dengan hati.
Kalau dulu kita harus bertemu untuk tertawa terbahak-bahak bersama.
Kini kitapun tetap bisa ber “‘wkwkwkwk”
πŸ˜„πŸ˜ƒπŸ˜€πŸ˜πŸ˜›πŸ˜œπŸ˜‚” di grup Facebook/whatsApp πŸŽ‡πŸŒ πŸŒŒπŸŒˆ

Kitalah generasi terakhir yang pernah menikmati lancarnya jalan raya tanpa macet dimana-mana.
Juga bersepeda onthel / motor menikmati segarnya angin jalan raya tanpa helm di kepala
πŸ˜€πŸ˜ƒπŸ˜…πŸš΄ 🚡

Kitalah generasi terakhir yang pernah menikmati jalan kaki berkilo-kilo meter tanpa perlu berpikir ada penculik yang membayangi kita.
πŸ‘§πŸšΆπŸ‘¬πŸƒπŸ’ƒ

Kitalah generasi terakhir yang pernah merasakan nikmatnya nonton tv (ada yang cuman hitam putih layarnya) dengan senang hati tanpa diganggu remote untuk pindah chanel sana sini rame-rame satu kampung dengan powersupl aki yang jika strumnya akan habis layarnya tv ciut tinggal separo πŸ˜”πŸ˜žπŸ˜žπŸ˜ž

Kita adalah Generasi yang selalu berdebar-debar menunggu hasil cuci cetak foto, seperti apa hasil jepretan kita.
Selalu menghargai dan berhati2 dalam mengambil foto dan tidak menghambur hamburkan jepretan dan mendelete-nya jika ada hasil muka yang jelek.
Saat itu hasil dengan muka jelek kita menerimanya dengan rasa ihklas.
Ihklas dan tetap ihklas apapun tampang kita di dalam foto.
Tanpa ada editan Camera 360 photoshop atau Beauty face.
Betul2 generasi yang menerima apa adanya.
πŸ“·πŸ“ΈπŸ“ΈπŸ“ΈπŸ“ΈπŸ“·πŸ”

Kitalah generasi terakhir yang pernah begitu mengharapkan datangnya Pak Pos menyampaikan surat dari sahabat dan kekasih hati. πŸ˜πŸ“¬πŸ˜πŸ“©πŸ˜˜

Kita mungkin bukan generasi terbaik. Tapi kita adalah generasi yang LIMITED EDITION.

Kita adalah generasi yang patuh & takut kepada OrTu / Orang Tua (meskipun sembunyi2 nakal & melawan) tapi kita generasi yang mau mendengar & komunikatif terhadap anak cucu.

Itulah kita…. selalu bersyukur atas nikmat yang telah kita terima.

Anda di generasi itu?

Tag, share, komentar, tag teman-teman seangkatan dan bagikan ini sebagai pengingat masa dahulu dan menjalani masa sekarang……..πŸ˜πŸ™‚πŸ˜Š

Indahnya waktu itu.. 😍

…lalu bagaimana dengan saat ini? 😊

Siapa kalian dan saya ini rupanya?


Sesuai dengan judul di atas, sedang terlintas saja di benak dan pikiran, “Siapakah kalian dan saya ini rupanya?” atau bahasa sehari-harinya “Emang loe pikir loe itu siapa woy, dah hebat hah?!!” Β πŸ˜€ – Lanjutan kata-kata dari judul ini adalah “Kok berani-beraninya saya melakukan hal ini atau itu?”
Bantu
Banyak di luar sana, di kehidupan sehari-hari yang nyata ataupun di media sosial sering sekali menemukan masih saja ribut-ributin masalah yang satu ini, “AGAMA” Β πŸ˜€ – Lalu gatal jari ini ingin menulis tentang hal itu πŸ˜€
Ok dimulai saja mungkin dari sini: “Agamaku agamaku agamamu agamamu“, mau tuhan orang itu seekor katak pun ya sudah lah, kenapa masih “USIK-USIK” Β πŸ˜€Β – Tujuan hidup bukan untuk usik2. Namun, tujuannya adalah mencari bahagia apalagi bahagia yang bersumber dari Sang Pencipta (bukan bahagia yg bersumber dari jalan yg setan berikan). Hidup bahagia karena banyak teman yg mencintai kita karena kita suka membantu mereka (indah bukan?), Hidup bahagia, batin ini tersenyum karena memberi zakat bagi mereka yg benar2 hidup di bawah kekurangan (indah bukan?) dan masih banyak lagi (contoh2 lain bisa lihat di kitab kalian apa yang Dia Yang Maha KuasaΒ mau dan yang Ia suka. Agama mengajarkan hal-hal yang baik bukan? Yups setuju karena agama itu memang berasal dari yang Maha Baik, dan agama ini ya keyakinan (kok ganggu-ganggu keyakinan orang lain, bukan itu tujuan hidup heyΒ πŸ˜€ ) – Kalau fakta realitanya malah karena agama kita jadi SOMBONG (merasa paling baik, jadi saling membunuh, tidak mau saling bantu lagi yg padahal sesama manusia dari PENCIPTA YANG SAMA, saling hujat, malah menjatuhkan, dll) PERTANYAKAN INI! Setuju? πŸ˜€
TidakΒ usah USIK-USIK agama lain lah, pikir dan renungkan “SUDAH BERBUAT BAIK APA KAMU DAN SAYA UNTUK SESAMA MANUSIA DAN BERBUAT BAIK APA YANG SUDAH SAYA DAN KAMU LAKUKAN UNTUK SANG PENCIPTA KITA??” (hey manusia itu ciptaan-Nya kan? sayangi dong, PAHALA kan? – jgn beda-bedakan – kalau bengkok “bantu” luruskan” – kalau butuh pertolongan “bantu dong” – kalau salah ya “maafkanΒ atau ampuni dong” – Dia yang Rabb / Pencipta saja tidak membeda2kan dalam memberikan cintaNya – Dia yang Rabb / Pencipta saja masih mau mengampuni kamu dan saya kan? Dia yang Rabb / Pencipta saja tidak sombong – Nah loh kamu dan saya SIAPA, kok masih “membeda-bedakan” , kok “susah” untuk memaafkan atau mengampuni sesama mu manusia? kok sudah tidak mau lagi membantu sesamamu? kok udah merasa yang paling benar? πŸ˜€Β Masih pilih-pilih? WOW – Mari Bersama-sama Belajar Hal Hal Baik dimulai dari sekarang yuk, mau tunggu kapan kawan semua? Belajar sama-sama senangi hati Rabb / Pencipta kita yukΒ (Tuhan atau God atau Allah SWT atau Sang Hyang Widi atau Bapa atau apapun kita panggil dia dengan “hal-hal yang baik”, Dia mengerti kok dia Maha semuanya bukan?) , berhentilah senangi hati Setan (IblisΒ atau SyaitanΒ atau Devil atau apapun itu namanya) Β πŸ˜€
Sekali lagi mari sama-belajar menjadi LEBIH BAIK LAGI lakukan yang terbaik untuk DIA, kalau kita masih sombong dan “merasa paling” – berhenti yuk πŸ˜€ , Mari sama-sama belajar CINTAI sesama kita Manusia (dan tambahan sedikit: juga alam ini, sayangi) – Bagaimana caranya? Bisa kita lihat bagaimana Dia yang Maha Pencipta itu sudah berbuat baik, membantu, mengampuni dan hal-hal baik lainnya (yang TAK TERHITUNG) di dalam hidup kita semua. Bisa juga lihat Ibu kita, Anda dan saya pernah jadi bayi kan? Pernah terbayang berapa kali kita membangunkan ibu kita dulu saat dia sudah tidur nyenyak karena kita minta ASI, ngompol, lapar (Coba diingat-ingat sebentar, ibu “memeluk” kita dan mengangkat kita saat memberi ASI kan? atau melempar kita jauh-jauh saat kita minta ASI? πŸ˜€ ) – Saat beranjakΒ balita kita mulai belajar berjalan, sudah berapa kali terjatuh? Ibu kita “lari” tidak waktu itu mengejar dan “membantu membangunkan” kita? Bahkan mengobatinya lalu menasehati “lain kali hati-hati ya blah blah blah.., dan masih banyak lagi hal-hal baik yang SUDAH ibu berikan untuk kita bahkan mungkin sampai detik ini, betul? Terhitung tidak? Saya bantu jawab: TIDAK! πŸ˜€ Saat Ibu dulu bantu kita, Adakah diaΒ berpikir-pikir dulu sejenak kalau kita (yang pada waktu itu masih bayi) itu agama nya apa, hitam kah, putih kah, suku apa kah kita dll? Saya bantu jawab lagi: TIDAK! πŸ˜€ – Dari dua hal ini, Tuhan dan Ibu, lihat cinta mereka itu kepada kita, MURNI, itulah CINTA dan KASIH YANG SESUNGGUHNYA,…… Lalu pertanyaannya (sesuai dengan judul tulisan ini:Β Siapa kalian dan saya ini rupanya? Kok tidak mau mencintai, membantu, memaafkan, dan melakukan hal-hal baik lainnya kepada sesama kita manusia, atau mungkin berbuat baik pakai pilih-pilih dulu Β πŸ™‚ – Perbandingan Hal Baik yang sudah kita terima selama ini, dan Hal Baik yang seharusnya kita lakukan kepada orang lain sudah seimbang belum? Saya bantu jawab: BELUM! Termasuk saya sendiri, seharusnya malu kan ya? Β πŸ˜€ – Masih banyak HUTANGΒ kita, ayo sama-sama kita berlomba-lomba melakukan hal-hal yang baik, bertutur kata yang baik, dll.. biar seimbang perbandingannya – Semangat!
– MARI BERSATU LAH KITA SEMUA! πŸ˜‰
Jadi, jika ada siapapun dia atau mereka yang butuh bantuan atau salah (yang memang perlu dan seharusnya kita memaafkannya), masih pakai berpikir-pikir duluΒ dia agamanya apa, suku apa dia, dll? STOP, Dia Yang Maha Kuasa (Tuhan)Β dan Ibu kita dulu tidak seperti itu πŸ˜‰ – Justru malah sebaliknya, jika ada yang butuh bantuan, itu justru KESEMPATAN yang Tuhan kasih buat kita. Bantu…. Tolong lah…. Maafkanlah, seperti kalimat sebelumnya di atas, untukΒ bayar HUTANG kita tadi itu, masih banyak HUTANG nya #nangisModeOn
Akhir kata, saya minta maaf sedalam-dalamnya kalau ada kata yang salah atau merasa tersinggung dll di dalam tulisan ini. Tujuan tulisan ini hanya sebatas mengajak Anda dan juga saya sendiri, belajar bersama-sama melakukan hal-hal yang baik bagi sesama (dan juga alam ini, hewan dan juga tumbuh2an) dan tinggalkan hal-hal buruk yang hanya mendatangkan amarah dari DIA sang PENCIPTA kita semua.
Salam Damai untuk semuanya, suku apapun kalian, agama apapun kalian, dan apapun kalian, selama kalian semua manusia.
Sekali lagi, SEMANGAT YA! πŸ˜‰

Job Vacancy: HSE Manager


Our Client is a leading civil construction company looking for HSE Manager will be stationed at Jakarta office and willing to visit site in coordination with HSE Officers to ensure HSE implementation at project site implemented properly.

Send your CV to : partner@triahtra.co.id

Lowongan Kerja Job Vacancy HSE Manager

Job Vacancy: HSE ManagerΒ 

Criteria:

1.Β Β Β Β Β Β Β Male preferably (35 – 45 years Old)

2.Β Β Β Β Β Β Β Bachelor Degree in Engineering or Health & Safety

3.Β Β Β Β Β Β Β Sufficient Experiences in HSE Managerial Level

4.Β Β Β Β Β Β Β Strong experiences in Civil/Building Construction Field (Long Experiences in Civil/Building Construction Company)

5.Β Β Β Β Β Β Β Great knowledge in OHSAS 18001 & ISO 14001, preferred to have Lead/Internal Auditor Certificates for OHSAS 18001/ISO 14001

6.Β Β Β Β Β Β Β AK3 Construction Certificate Holder (β€œAK3 KonstruksiΒ Madya” Holder, β€œUtama” Degree preferably)

7.Β Β Β Β Β Β Β Great knowledge in SMK3 Implementation System (SMK3 Internal Auditor Certificate Holder)

8.Β Β Β Β Β Β Β Familiar in develop & control HSE Plan, HIRADC Plan and other HSE necessary documents

Job-descriptions :

1.Β In charge to develop and control Corporate HSE Management System based on OHSAS 18001 & ISO 14001

2.Β To control and ensure HSE implementation at Project Site also implemented properly, including to control/manage all HSE Managers/Officers at Site

3.Β To prepate and develop HSE system based on SMK3 System for Certification Purpose by DEPNAKER

4.Β To prepare necessary HSE Plan, HIRADC, JSA and other necessary documents for specific Tender and Project Requirements

5.Β Dealing with External Party in all matters related to HSE system (Association, Certification Body, Government Body etc.)

Send your CV to : partner@triahtra.co.id

Career Opportunity working to project on Saudi Arabia


Career Opportunity working to project on Saudi Arabia, URGENTLY for each of these position below – #ProjectManager #ProjectEngineers #ElectricalEngineers #CivilEngineers #ProtectionsEngineers #ElectricalDesignEngineers

We need about 50 engineers for this project.

Send your CV to: partner@triahtra.co.id

Lowongan Kerja untuk project di Saudi Arabia

 

GAP IN TECH


toptal

The White House estimates that there are half a million tech jobs available in the U.S.alone, meanwhile more than 5% of the U.S. population remains unemployed. There aren’t enough skilled professionals to assume these roles, and despite thousands of peopleΒ learning to code, the tech workforce continues to be fairly homogenous.

Our society can only benefit from having a variety of people pursue work in tech. A more diverse workforce means more innovative ideas and stronger solutions. That’s why fellowships like General Assembly’s Opportunity Fund are working to make tech education more accessible to underrepresented groups like women, people of color, veterans, and individuals from low-income backgrounds. Students can apply for scholarships and support for our full-time, career-changing programs in either web development or user experience design.

This life-changing program is made possible by generous benefactors like Toptal, the world’s leading network of elite freelance software developers. Toptal has committed $100,000 to help fund ten Opportunity Fund fellows, and an additional $1 million in mentorship support from its roster of senior engineers around the globe.

Toptal’s expansive network includes experienced developers from Buenos Aires to Bratislava, many of whom have volunteered to mentor Opportunity Fund fellows. These global mentors help students work through difficult course topics while also offering real-world advice as they embark on an exciting career change.

Bryant, an Opp Fund fellow in New York, says that he decided to get a Toptal mentor β€œto ask questions about how the real world of programming works.” He found that the experience exceeded his expectations, β€œI am learning so much about the programming community.”

Bryant’s mentor is Rodrigo, a software engineer who lives in Recife, Brazil. β€œI remember trying to get started with programming back when I was a teenager and it wasn’t an easy thing,” said Rodrigo. β€œLots of failures before any success and sometimes it was hard to feel like I was going anywhere. I figure if I had a mentor it’d have been easier, I could have learned better and faster. Now I can be the mentor!”

While Bryant studies to become a developer, he is also able to chat with Rodrigo about trends and best practices in the industry. Bryant, who says he always wanted to learn about how programs are built, meets regularly with Rodrigo to go over projects and questions. β€œThe most helpful [thing] I’ve learned so far is that there are frameworks that help you develop mobile applications instead of knowing mobile development,” said Bryant.

Opportunity Fund fellows are receiving expert guidance from their course instructors, support from the GA community, and now a direct line to working developers across the world. Our partnership with Toptal is critical to the success of our students and gives Toptal mentors the chance to continue honing their own programming skills.

β€œIt’s been awesome to work with him,” Rodrigo said of Bryant. β€œYou can learn a lot by teaching. I hope I can help him get comfortable with developing a project from scratch and see it becoming something usable by everyone while fully understanding the tech behind it.”

Connecting talented developers from around the world may not solve all the challenges facing the tech industry, but our global community is helping to bridgeΒ the diversity gap in tech, one studentΒ at a time.